Susanti's Weblog

another way to speak louder

Gelar Kebangsawanan Palembang Darussalam

Indonesia. Dengan budaya yang amat beragam, menyimpan berbagai cerita dan warisannya yang unik. Salah satunya ialah Gelar Kebangsawanan.

Masyarakat Indonesia mengenal berbagai macam gelar kebangsawanan yang sudah dikenal sejak indonesia masih terbagi menjadi kerajaan-kerajaan dan kesultanan. sebagian masyarakat priyayi Palembang darussalam yg masih menggunakan gelar-gelar tersebut.

Gelar-gelar tersebut diturunkan secara patrilineal yaitu yg berasal dari laki-laki atau ayah. Jadi jika ibu yang mempunyai gelar ini maka tidak dapat menurunkan gelar tersebut ke anaknya.

Anyway, sebelum lanjut, saya ini sendiri merupakan keturunan dari seorang kiagus alias ayah saya mempunyai gelar tersebut. Sehingga nama saya memiliki awalan Nyayu. Itu juga salah satu alasan domain blog ini adalah Nyayu(s). 🙂

Nah mari lanjut, Kenapa nama ayah saya kiagus dan saya sendiri nyayu. Itu dikarenakan kiagus adalah gelar untuk pria sedangkan untuk wanita pasangan atau anak nya diberi gelar nyayu.

Zaman sekarang sudah jarang yang menggunakan gelar pada awalan namanya alias di KTP tidak ada nama gelar . Itu dikarenakan pada saat ini, gelar tidak terlalu berpengaruh pada kehidupan sehari-hari dan ada juga yang menganggap gelar itu jadul dan juga ada orang tua yang tidak ingin menambahkan nama gelar tersebut karena alasan kepraktisan. Yah itu toh terserah pribadi masing-masing menurut saya.

Gelar-gelar kebangsawanan di kesultanan Palembang Darussalam.

  • Raden disingkat (R) gelar laki-laki dan Raden Ayu (R.A) gelar wanita.
  • Masagus disingkat (Mgs) gelar laki-laki dan Masayu (Msy) gelar wanita.
  • Kemas disingkat (Kms) gelar laki-laki dan Nyimas (Nys) gelar wanita.
  • Kiagus disingkat (Kgs) gelar laki-laki dan Nyayu (Nya) gelar wanita.

Dari berbagai sumber sejarah, gelar kebangsawanan palembang telah ada semenjak terbentuknya kerajaan palembang yang dipakai oleh para priyayi yang kebanyakan berasal dari tanah jawa.

Pada masa awal Kerajaan Palembang, gelar yang dipakai pertama kali adalah Kyai Gede disingkat (Ki Gede). Dalam struktur masyarakat Jawa, gelar Kyai (Ki) adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada seseorang yang dianggap bijak atau memiliki asal usul keningratan. Sedangkan untuk perempuan gelarnya adalah Nyai (Nyi). Gede/Ageng artinya Besar atau Agung. Jadi sebutan Kyai Gede memiliki arti bahwa beliau merupakan seorang pemimpin masyarakat dan termasuk ke dalam golongan elit bangsawan.

Gelar ini digunakan oleh Ki Gede Ing Suro bin Pangeran Sedo Ing Lautan beserta saudaranya Ki Gede Ing Ilir. Mereka inilah peletak dasar pertama sistem kerajaan Islam Palembang. Sepeninggalnya Ki Gede Ing Suro, tahta kerajaan jatuh kepada keponakannya yang bernama Kemas Anom Dipati Jamaluddin bin Ki Gede Ing Ilir. Pemberian nama Kemas/Ki Mas/Kyai Mas di mulai pada masa ini. Mas berarti Yang Mulia. Seluruh putra-putri Kemas Anom Dipati Jamaluddin diberi nama sesuai dengan nama orang tuanya. Namun ketika Kemas Anom Dipati Jamaluddin naik tahta ia masih diberi gelar mengikuti gelar pamannya yaitu Ki Gede Ing Suro (Mudo) untuk menghormati pamannya tersebut. Inilah masa terakhir digunakannya gelar Ki Gede sebagai gelar pembesar kerajaan.

Kemudian setelah itu Ki Gede Ing Suro (Mudo) atau Kemas Anom Dipati Jamaluddin mewariskan tahta kerajaan kepada putranya yang bernama Kemas Dipati. Namun gelar Kemas untuk penguasa kerajaan Palembang ini pun tidak bertahan terlalu lama. Ketika Palembang mulai berada dibawah kekuasaan Kesultanan Mataram, gelar yang digunakan oleh pewaris tahta kerajaan adalah gelar Pangeran. Gelar Pangeran berarti yang memerintah. Gelar ini diberikan kepada anak laki-laki dari Raja. Tetapi gelar ini tidak otomatis, artinya gelar hanya diberikan atas perkenan Raja. Oleh karena itu gelar ini sering juga diberikan raja kepada orang yang dikehendakinya. Sementara putra-putra raja yang lain masih tetap diberikan gelar Kemas.

Perlu menjadi catatan, bahwa pada masa itu tradisi pemakaian gelar berdasarkan sistem “Bilateral” yaitu sistem kekerabatan yang memakai salah satu dari dua garis keturunan dari Bapak/Ibu (garis Laki-laki/Wanita) tradisi dan Budaya Jawa.

Perubahan gelar penguasa dan keturunan palembang mulai terjadi dimasa kekuasaan Pangeran Ratu Jamaluddin Mangkurat V (Sedo Ing Pasarean) bin Tumenggung Manco Negaro. Sebagai keturunan dari penguasa Jawa, yaitu Prabu Satmata Muhammad ‘Ainul Yaqin (Sunan Giri/Raden Paku) ia mulai menggunakan pemberian gelar Raden dan Raden Ayu kepada sebagian putra-putrinya. Apalagi ditunjang pernikahannya dengan keturunan Panembahan Kalinyamat yang masih memiliki hubungan kerabat dengan Kesultanan Mataram. Meskipun begitu, sebagian putra-putrinya yang lain masih diberikan gelar Kemas maupun Masayu.

Puncaknya perubahan gelar dan struktur kerajaan Palembang terjadi dimasa kekuasaan Pangeran Ario Kesumo Abdurrohim (Kemas Hindi). Karena merasa bahwa dukungan dari Kesultanan Mataram sudah mulai berkurang dalam menghadapi serbuan kerajaan lain, maka beliau mengambil keputusan untuk memisahkan diri dari kekuasaan Kesultanan Mataram serta memproklamirkan berdirinya Kesultanan Palembang Darussalam dengan gelar Sultan. Lalu kepada anak-anaknya beliau memberikan gelar Raden dan Raden Ayu. Sedangkan untuk Putra Mahkota gelar yang Tertinggi adalah Pangeran Ratu (Biasanya anak laki-laki tertua dari Sultan). Namun demikian pernah terjadi Sultan memberi gelar anak laki-lakinya yang tertua dengan gelar Pangeran Adipati atau Prabu Anom . Gelar Pangeran Adipati dipakai oleh anak tertua dari Sultan Abdurrahman yang tidak sempat menjadi raja, dan kedudukannya digantikan oleh adiknya Pangeran Aria (Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago) dan pada tahun 1821-1825 pemberian dan pemakaian gelar Prabu Anom dilakukan Oleh Sultan Ahmad Najamuddin II (Husin Dhiauddin). Hal ini dilakukan karena anak laki-laki dari saudaranya yang tertua (anak Sultan Mahmud Badaruddin II) yang masih hidup telah memakai gelar Pangeran Ratu. Gelar Prabu adalah gelar yang diberikan kepada anak laki-laki Sultan ketika sultan sedang berkuasa.

Mengenai pemakaian gelar Ratu, gelar ini biasanya diberikan kepada Putri Raja yang naik tahta atau Permaisuri (Istri raja) yang disebut dengan panggilan Ratu Agung atau Ratu Sepuh. Selain itu gelar ini diberikan juga kepada serta kepada keempat isteri pendamping, karena pada umumnya raja memiliki istri lebih dari satu istri tetapi bukan selir. Selain Ratu Sepuh ratu-ratu yang lain diberi gelar tambahan/memiliki panggilan tersendiri seperti Ratu Gading, Ratu Mas. Ratu Sepuh Asma, Ratu Ulu, Ratu Ilir, dsb).

Selain gelar untuk para pemegang kekuasaan seperti yang telah disebutkan Diatas, di Palembang juga ada gelar-gelar kebangsawanan lain yang masih menunjukkan hubungan antara pemilik gelar tersebut dengan kalangan penguasa baik melalui hubungan keturunan maupun hubungan saudara.

Diantara gelar tersebut adalah sebagai berikut:

Masagus disingkat (Mgs) gelar laki-laki dan Masayu (Msy) gelar wanita.

Gelar Masagus (Mgs) berarti berharga banyak. Gelar ini diperkirakan mulai muncul dan dibakukan di zaman kekuasaan Sultan Muhammad Mansyur Jayo Ing Lago. Bahwa apabila para Pangeran atau Raden menikah dgn wanita yang tdk memiliki gelar atau berasal dari golongan rakyat maka anak-anaknya kelak diberikan gelar Masagus dan Masayu.

Kiagus disingkat (Kgs) gelar laki-laki dan Nyayu (Nya) gelar wanita.

Kiagus asalnya Ki Bagus, singkatan dan Kyai Bagus, sebuah gelaran yang diberikan Sultan Demak pada seorang Ulama asal negeri Arab (keturunan Hadramaut) yang bernama Abdurrohman bin Pangeran Fatahillah. Setelah Kyai Bagus menikah dengan salah seorang keluarga Keraton juga diberi gelar Bodrowongso (ada versi lain Bondowongso) dan isteri Kyai Bagus dipanggil dengan sebuatan Nyai Ayu, disingkat Nyiayu, dan di Palembang sering disebut dengan Nyayu.

Kyai Bagus Abdurrohman ini ditenggarai hijrah ke Palembang pada gelombang kedua setelah rombongan pertama yang dipimpin oleh Pangeran Sedo Ing Lautan. Ia mengabdi menjadi Panglima Pasukan Kerajaan Palembang di masa kekuasaan Pangeran Sedo Ing Kenayan. Ketika terjadi huru hara yang menyebabkan terbunuhnya Pangeran Sedo Ing Kenayan beserta seluruh anggota keluarganya akibat ulah Jaladeri, Kyai Bagus Abdurrohman menjadi pahlawan yang berhasil membalaskan dendam keluarga Kerajaan dengan membunuh Jaladeri.

Sebetulnya pada waktu itu Kyai Bagus Abdurrohman memiliki kesempatan untuk menjadi penguasa Kerajaan Palembang, mengingat tidak tersisa lagi keturunan dari penguasa sebelumnya. Namun karena ia khawatir bahwa keturunannya kelak akan saling berebut kekuasaan maka tampuk kepemimpinan beliau serahkan kepada saudara misan Pangeran Sedo Ing Kenayan yaitu Pangeran Muhammad Ali (Sedo Ing Pasarean).

Atas dasar jasanya tersebut, lalu diamanahkan oleh penguasa Palembang kepada para keturunannya untuk selalu menghormati keturunan dari Kyai Bagus Abdurrohman dan menganggap mereka sebagai keluarga sendiri.

Dalam catatan yang kami temukan, Kyai Bagus Abdurrohman diketahui memiliki beberapa orang putra, diantaranya adalah

  1. Ki Panggung
  2. Ki Mantuk
  3. Kiagus Muhammad (Khalifah Gemuk)
  4. Kiagus Abdul Ghani
  5. Ki Bodrowongso Mudo

Dari catatan tersebut, yang diketahui menurunkan zuriat Kiagus adalah dari jalur Kiagus Muhammad (Khalifah Gemuk). Sementara putra-putra Kyai Bagus Abdurrohman yang lain kami masih belum menemukan catatannya.

Catatan: Ada beberapa tulisan sejarah yang menceritakan bahwa gelar Masagus dan Kemas juga berasal dari jalur keturunan Kyai Bagus Abdurrohman. Tapi dari beberapa naskah catatan yang kami temukan tidak terdapat bukti bahwa ada keturunan Kyai Bagus Abdurrohman yang bergelar Masagus ataupun Kemas.Kyai Bagus Abdurrohman diketahui juga memiliki kakak kandung yang bernama Kyai Mas Abdul Aziz (Tumenggung Nagawangsa) bin Pangeran Fatahillah. Kelak dari jalur Kyai Mas Abdul Aziz ini juga menurunkan gelar Kemas dan Nyimas di Palembang.

Semoga pengetahuan ini berguna bagi semua nya. Semoga tidak ada yang salah kaprah tentang gelar-gelar di Palembang dan tidak membuat gelar ini sesuatu yang terlalu sakral atau diremehkan. Toh ini bukan zaman kerajaan lagi. Tapi tetap hargai lingkungan sekitar sudara-sudara. 🙂

Dikutip dari berbagai sumber.

Single Post Navigation

39 thoughts on “Gelar Kebangsawanan Palembang Darussalam

  1. kayak di jawa ya.. 😀

    • Emang dibawa dari jawa..

      Bahasa jawa jg banyak dipalembang..

      Misalnya dijawa ada bahasa gerobok=lemari..disini jg ada..cuma logat yg beda 😉

      • Dian on said:

        Kakek ku juga kemas, kemas ali yasin bin haqeem, dan nenek ku seorang raden ayu dr keraton solo, dan anak2 nya beliau ada yg di kasi gelar dan tidak, cuma bukti silsilah kami serahkan waktu dl ke gubernur sumsel pada saat nenekku meninggal dunia, sedangkan sampe skrg kami gak di kasi copy nya lagi dan dulu mama saya juga lupa buat foto copy silsilah tsb, kata mama saya bukti silsilah tsb ada di selembar kertas dan ada cap keraton solo dan juga dr kesultanan palembang, so sad gak pernah liat dan gak punya copy nya cuma dulu pernah nenek ku bercerita bahwa kakekku keturunan dari sultan mahmud badarudin II tp gak tau dr istri yg ke berapa, smua tertulis di kertas tsb cuma mo ngomong juga percuma krn sdh diambil sama gubernur pada saat itu waktu mau memakamkan nenekku di thn 2004 di pemakaman keluarga kesultanan palembang. Jd kl gk ada bukti silsilah tsb nenekku gk bakal bs di kubur di samping kakekku soalnya 😭😭😭😭

  2. Gelar patrilinial menurun pada anaknya…
    Jadi banyak tahu disini tentang singkatan2

  3. Raden disingkat (R) gelar laki-laki dan Raden Ayu (R.A) gelar wanita.

    Masagus disingkat (Mgs) gelar laki-laki dan Masayu (Msy) gelar wanita.

    Kemas disingkat (Kms) gelar laki-laki dan Nyimas (Nys) gelar wanita.

    Kiagus disingkat (Kgs) gelar laki-laki dan Nyayu (Nya) gelar wanita.

    Jaweni banget, tapi aku sebagai orang jawa ga punya gelar :))
    blognya bagus tapi beda platform antara blogspot dan WP jadi susah klo mau ngikuti update’annya… pasang dong follow via mail 🙂

    • gpp. Gelar gak masalah gini hari..yg penting cara hidup 😉

      follow by mail ny Ntar yah dipasang…masih baru..masih belajar.mohon bimbingannya suhu..hahay 😉

      • Iin zahara on said:

        Assalamualaikum,,saya jg ada gelar nyayu tp ga dipake d ktp,,mbak ada urutan silsilah nasab kiagus ga? Karna saya cuma tau sampe buyut saya kgs lukman yang tinggal di kuto besak palembang,,dan muka keluarga buyut berwajah arab,,tapi arabnya ga nyampe ke saya,,saya cuma ingin tau nasab keluarga kiagus,,makasihhh

  4. Wah, kapan ya punya gelar spt itu hehe #ngarep deh

    Minta dukunganya: Resolusi Juara 2012

  5. arief trisnihadi waie on said:

    kakek @ buyut ku pake nama kiagus tp ane gak tau tuh dari kturunan yang mana?

  6. Kgs. M. Reizkyan on said:

    sejarah yg baik bwt keturunan Kiagus 🙂

  7. Cintya Dika on said:

    Ayah qu Kemas Ahmad Rifa’i tapi anak2 nya gak pake tu 🙂
    Kakek qu Kemas Abdullah dan nenek qu R.A Fatimah ..
    Hehe 🙂

  8. shania on said:

    pacarku kemas

  9. nyayu inike tria on said:

    Bagus bgt blog nya, jd tau sejarah keturunan ku. Makasih 🙂

  10. Kgs Muhammad Ridwan Al-Farizi on said:

    wah, Jadi tau .. sejarah perkembangan keturunan Yayi(kakek) dan nyai(nenek) dari awal sampe sekarang :’) ..

    kisah keluarga Kyai Bagus Abdurrohman Memberikan motivasi bwt keturunan nya :’)

    go follow fb: @Kgs MRidwan Alfarizi

  11. Kgs. Tevy. M. K on said:

    Aswrb,
    Trimo kasih untk info nyo yu’, salam kenal dr
    Kami di Garut.
    Kgs. TEVY MUSPUTRA. K

  12. Nyayu Wa on said:

    Assalamualaikum
    Slam wong kito galo cek..
    Aq jg ktrunan kgs..
    Yai q nm ny H. Kgs. Abd rachman , Nyai aq nm ny Masayu halimah
    Jd Abah q nm ny kgs. Khairil anwar,
    Dan sy dg prccya diri mmperkenalkan nm saya Nyayu winda aryani.. hhhe

  13. mbak mau nanya, apakah orang palembang ada marga ‘LANDAU’?

  14. kemas azhari on said:

    good lah tulisanya,,salam dari w kemas azhary ,,wong 1 dan 2 ilir [palembang]

  15. Kgs.M.Hardi.Dermawan on said:

    Mokaseh infony yuk..
    Smg sukses!

  16. Kgs.M.Hardi.Dermawan on said:

    Mokaseh yuk infony..
    Smg sukses!

  17. Eka fk on said:

    Pacarku Ryamizard Ryacudu apa artinya 😀

  18. Nyimas nanda on said:

    sukaaaaaaaa 🙂 🙂

  19. Akbar on said:

    salam kenal nyayu 🙂 saya dr keluarga Kemas jg from bengkulu

  20. Anton on said:

    Dari uraian diatas.urutan gelaran awalnya
    Kemas/ ki mas
    Raden
    Masagus
    Kiagus

  21. yose rizal on said:

    Asalamualaikum, saya kemas yose, ijin copas tulisan ini yA, boleh ?

  22. Kms. Dayu Anggi Saputra on said:

    Maaf mbak..
    Ralat nih mbak setau saya urutan nya itu Kms dan Nyimas di posisi nomor 2 mbak.
    Soalnya saya dan keluarga bemarga Kms dan Nyimas hehe

  23. Pingback: Gelar Kebangsawanan Palembang Darussalam > haazihil.com

  24. Yudia Laksamana on said:

    Perkenalkan saya Masagus Yudia Laksamana bin Masagus Abd Rozak bin Masagus Abd Karim bin Masagus Abdurrahman ( Masagus H Agoes) Bin Masagus Abd Madjid

  25. Kalo untuk R atau R.A itu apa ya soalnya nenek saya yang di palembang awalan namanya R.A

  26. Kan gelar kebangsawaan Palembang identik gelar kebangsawaan jawa dimana garis parental tdk patrilinial tentu anak dari keturuan bangsawan ibi dpt menurunkan gelar pada anaknya behiti

  27. Windi on said:

    Hi Susan, seneng banget deh baca tulisan Susan walaupun terlambat 10 th ya….
    Apkh ada lembaga khusus yg bisa saya hubungi utk mengklaim gelar? Bpk sy hrsnya bergelar Kgs tapi krn faktor2 yg Susan sebutkan di blog sehingga gelar tsb tdk digunakan. Walaupun gelar tsb mati di kami (6 bersaudara perempuan semua) tapi setidaknya keturunan kami tau sejarah mereka.

    Sy tanyakan hal ini krn teman sy yg keturunan bangsawan salah satu daerah di Jawa mendapatkan sertifikat dan dicatat dalam silsilah kebangsawanan setelah melalui proses pemeriksaan latar belakang, silsilah dan sebagainya. Sehingga gelarnya memang sah diakui, bukan abal2 yg orang bisa ngaku2 doang.

    Semangat ya San, gali terus budaya Palembang.

  28. DrtmDrtm on said:

    Halooo, adakah disini yang mengenal Kgs. A.R. Amir Yusuf? Soalnya aku minum pengetahuan tentang keluarga kakek ku yg terpisah jauh Palembang-Jakarta. 🥺

  29. Kms Egi Wahyudi on said:

    Saya kemas, dari silsilah keturunan ada keturunan kemas Badaruddin II smoga aja🙏🏻 Datuk laki perempuan kemas nyimas. Mohon donk minta tentang silsilah kemas🙏🏻

  30. Mulyono Triwidodo on said:

    Saya rakyat biasa asal dari cirebon nggak punya gelar karena nggak ada turunan bangsawan, tapi saya senang tiap kali jajan di warung tetangga selalu di panggil😎😎 cah bagus 😎

  31. Ridwan on said:

    Keturunan kiagus jga.
    Nama kakek ku
    Kiagus dentjik

  32. kakekku dari sebelah ibu, punya gelar ki agus. namanya Kgs M. Akib. dia punya darah dan wajah arab. menikah dengan nenekku yg ga da gelarnya. gelar itu masih di pakai oleh semua saudara laki laki ibuku ( mamang dan wak ). Tapi kalo saudara perempuan ibuku yang bungsu memakai gelar nyayu. ibu ku dan beberapa saudara perempuannya yang lain ga pakai gelar itu. Dan aku bingung mau menelusurinya darimana karna kakekku sudah meninggal. sementara ibuku menikah dengan orang dari daerah lain. jadi nasabnya putus di kami cucunya. jadi kami ga tau keturunan dari bangsawan palembang yang mana.

  33. Ayuandhika on said:

    boleh dak kalo cucungnyO make nyayu yuk?

Leave a comment